Seperti yang sudah saya sampaikan pada post sebelumnya, kali ini saya mau membahas upgrade laptop saya ke SSD sebagai "main" hard drive.
Saya sudah cukup banyak mendengar mengenai hebatnya kecepatan yang ditawarkan SSD, namun belum mempunyai keinginan untuk upgrade karena ketidaktahuan saya bahwa ada cara untuk memasang SSD ke laptop secara mandiri (*Saya beralih dari PC ke laptop karena adik saya membutuhkan PC saya). Beruntung saya mengikuti feed dari blog Mas Vatih dan menemukan satu artikel menarik mengenai cara memasang SSD di Macbook miliknya.
Berbekal info dari post tersebut dan uang tabungan yang cukup, saya memutuskan untuk mencobanya.
Saya membeli SSD Crucial MX200 250GB dan HDD Caddy SATA 12.7mm dari JakartaNotebook.com *bukan iklan.
Bagi yang belum tahu, HDD Caddy adalah suatu alat yang digunakan untuk memasang hard drive pada slot DVD ROM.
Berikut penampakan HDD Caddy
Perlu diketahui juga bahwa HDD Caddy mempunyai 2 ukuran ketebalan yakni 9.5mm dan 12.7mm, yakni sama dengan ketebalan DVD ROM pada laptop. Jadi sebelum membeli, pastikan kita sudah mengetahui ukuran DVD ROM dari laptop kita.
Untuk proses pemasangan cukup mudah, tergantung dari laptop anda, yakni dengan melepas DVD ROM. Saya sudah "tidak membutuhkankan" DVD ROM yang hampir tidak pernah digunakan, jadi apabila sahabat masih membutuhkan DVD ROM, silahkan dipikirkan sebelum memutuskan untuk menggantinya dengan HDD Caddy.
Cara melepas DVD ROM sangat bergantung dari model/merk laptop kita, jadi silahkan googling ya hehe ^^.
Selanjutnya adalah pasang SSD pada HDD Caddy, jangan lupa untuk memasang bautnya dengan benar. Berikutnya adalah kita tinggal memasang HDD Caddy pada slot DVD ROM.
Booting laptop dan voila, seharusnya BIOS sudah bisa mendeteksi SSD yang terpasang.
Note:
Entah kenapa SSD pada HDD Caddy tidak bisa dijadikan sebagai boot hard drive, tapi karena saya menggunakan Ubuntu, saya bisa mensetting agar grub meload OS dari SSD.
Sejauh ini saya puas dengan performa dari SSD baik itu dari sisi booting time maupun compile time ketika coding.
Programmer memang tidak jago dalam benerin komputer, tapi tidak ada salahnya untuk belajar.
Saya sudah cukup banyak mendengar mengenai hebatnya kecepatan yang ditawarkan SSD, namun belum mempunyai keinginan untuk upgrade karena ketidaktahuan saya bahwa ada cara untuk memasang SSD ke laptop secara mandiri (*Saya beralih dari PC ke laptop karena adik saya membutuhkan PC saya). Beruntung saya mengikuti feed dari blog Mas Vatih dan menemukan satu artikel menarik mengenai cara memasang SSD di Macbook miliknya.
Berbekal info dari post tersebut dan uang tabungan yang cukup, saya memutuskan untuk mencobanya.
Saya membeli SSD Crucial MX200 250GB dan HDD Caddy SATA 12.7mm dari JakartaNotebook.com *bukan iklan.
Bagi yang belum tahu, HDD Caddy adalah suatu alat yang digunakan untuk memasang hard drive pada slot DVD ROM.
Berikut penampakan HDD Caddy
HDD Caddy 12.7mm *mirip DVD ROM kan ^^ |
Perlu diketahui juga bahwa HDD Caddy mempunyai 2 ukuran ketebalan yakni 9.5mm dan 12.7mm, yakni sama dengan ketebalan DVD ROM pada laptop. Jadi sebelum membeli, pastikan kita sudah mengetahui ukuran DVD ROM dari laptop kita.
Untuk proses pemasangan cukup mudah, tergantung dari laptop anda, yakni dengan melepas DVD ROM. Saya sudah "tidak membutuhkankan" DVD ROM yang hampir tidak pernah digunakan, jadi apabila sahabat masih membutuhkan DVD ROM, silahkan dipikirkan sebelum memutuskan untuk menggantinya dengan HDD Caddy.
Cara melepas DVD ROM sangat bergantung dari model/merk laptop kita, jadi silahkan googling ya hehe ^^.
Selanjutnya adalah pasang SSD pada HDD Caddy, jangan lupa untuk memasang bautnya dengan benar. Berikutnya adalah kita tinggal memasang HDD Caddy pada slot DVD ROM.
Booting laptop dan voila, seharusnya BIOS sudah bisa mendeteksi SSD yang terpasang.
Note:
Entah kenapa SSD pada HDD Caddy tidak bisa dijadikan sebagai boot hard drive, tapi karena saya menggunakan Ubuntu, saya bisa mensetting agar grub meload OS dari SSD.
Sejauh ini saya puas dengan performa dari SSD baik itu dari sisi booting time maupun compile time ketika coding.
Programmer memang tidak jago dalam benerin komputer, tapi tidak ada salahnya untuk belajar.
saya pake caddy juga mas.. bisa koq boot ssd yang diletakkan di caddy.. :)
ReplyDeleteWah boleh Mas dibagi tipsnya :D
DeletePadahal saya sudah set boot priority ke caddy, boot record jg ada di SSD, tapi tetap tidak mau booting. Akhirnya balik boot record saya taruh ke hdd utama