Skip to main content

Ubuntu | Membuat PDF Dari Buku Git Berformat Pandoc

Pada posting sebelumnya saya menuliskan tentang cara instalasi git pada Ubuntu.
Namun alasan klasik programmer kita yang tidak mau belajar git ataupun teknologi baru lainnya adalah, tidak tersedianya buku maupun resource yang berbahasa Indonesia.
Namun untuk belajar git kali ini sahabat tidak perlu khawatir, karena sudah ada buku git berbahasa indonesia yang dibuat oleh Pak Endy Muhardin.
Bagi sahabat yang sudah lama mengikuti milist yahoo JUG (Java User Group) Indonesia maupun NUG (Netbeans User Group) Indonesia, tentunya sudah mengetahui bahwa beliau adalah sosok yang sudah banyak berkontribusi bagi developer java baik melalui milist, blog, training, maupun buku-buku beliau.

Kali ini beliau juga ingin kembali berkontribusi dengan membagi buku buah tangan beliau yang membahas git, buku ini ditulis dalam format markdown dan dihost pada akun github Pak Endy Muhardin.
Untuk mengkonversi format markdown ini ke dalam format PDF agar lebih mudah dibaca maupun dicetak, sahabat bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Install terlebih dahulu pandoc yang merupakan tool untuk mengkonversi
sudo apt-get install pandoc texlive-latex-base texlive-xetex latex-beamer

2. Clone repository buku-git milik pak Endy Muhardin,
saya biasanya membuat folder workspace/git-clone pada home folder
(sebagai contoh: /home/eko/workspace/git-clone)
 
git clone git://github.com/endymuhardin/buku-git.git 
 

Perintah diatas akan menghasilkan folder buku-git pada folder git-clone

3. Install font inconsolata (sudah saya tulis pada posting ini) dan droid, karena font ini digunakan untuk mengkonversi sesuai dengan petunjuk pak Endy pada repository buku-git beliau.
sudo apt-get install ttf-inconsolata ttf-droid

4. Konversi format markdown ke pdf dengan menjalankan perintah berikut:
cd buku-git/buku
pandoc --template artivisi-template.tex  --variable mainfont="Droid Serif" --variable sansfont="Droid Sans" --variable monofont="Inconsolata" --variable fontsize=12pt --variable version=1.9 --variable subtitle="Menggunakan Git untuk mengelola pembangunan aplikasi" --latex-engine=xelatex --toc -N -o buku-git.pdf *md

Perintah terakhir akan menghasilkan file PDF dengan nama buku-git.pdf pada folder buku-git/buku.

Selamat belajar dan terima kasih banyak untuk Pak Endy Muhardin yang sudah banyak berbagi ilmu.

*Catatan: Buku ini masih dalam proses pengerjaan, jadi isinya masih belum lengkap. Mungkin sahabat-sahabat sekalian ada yang berminat untuk berkontribusi.

Comments

Popular posts from this blog

Java | Menambahkan Dialog Konfirmasi Sebelum Keluar dari Aplikasi

Kali ini saya ingin berbagi cara sederhana untuk menampilkan dialog konfirmasi sebelum keluar dari aplikasi. Dengan syarat aplikasi yang kita buat harus menggunakan JFrame sebagai frame utama. Langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut: 1. Ganti property default close operation dari JFrame menjadi DO_NOTHING_ON_CLOSE, value ini dimaksudkan agar ketika button close dari JFrame diklik tidak akan terjadi apa-apa. Sebaliknya jika valuenya adalah EXIT_ON_CLOSE, maka ketika button close dari JFrame diklik maka program akan tertutup. setDefaultCloseOperation(DO_NOTHING_ON_CLOSE); 2. Yang kedua adalah kita harus menambahkan WindowListener pada JFrame. Interface WindowListener memiliki beberapa method terkait event terhadap window (yakni JFrame), namun yang harus kita override hanyalah method windowClosing, method ini akan dipanggil ketika button close diklik.   Sebagai informasi, apabila kita menambahkan WindowListener secara langsung maka semua method dari i

PostgreSQL | Membuat Nomor Urut dengan Window Function ROW_NUMBER()

Pengguna Oracle Database mungkin sudah sangat familiar dengan clausa ROWNUM. Bagi yang belum tahu apa itu ROWNUM,  ROWNUM  adalah  pseudo column  (kolom bayangan) yang berisi nomor urut dari hasil eksekusi query. Sayangnya fitur ini belum tersedia pada PostgreSQL . Namun ada kabar gembira bagi kita pengguna  PostgreSQL , dimana sejak versi 8.4, PostgreSQL telah menyediakan 1 window function  yang mengakomodasi masalah ROWNUM, yakni ROW_NUMBER() . Sesuai dengan dokumentasi yang disediakan, cara menggunakan fungsi ini adalah dengan menggabungkannya dengan clausa OVER  yang didalamnya berisi clausa ORDER BY . Supaya lebih jelas dan lebih mudah dipahami, lebih baik langsung kita praktekkan saja. Saya membuat sebuah table dengan struktur sebagai berikut CREATE TABLE name ( code CHAR(1) ); yang kemudian saya isi kolom code dengan alfabet mulai dari a s/d z  dan angka 0 (nol). Sebelumnya kita lakukan query ke table name tanpa clausa ORDER BY : SELECT code FROM name; Outputny

PostgreSQL | Ekspresi Kondisional CASE Pada Query

Salah satu fitur yang saya sukai dari PostgreSQL adalah dapat digunakannya ekspresi kondisional pada query. PostgreSQL menyediakan ekpresi CASE yang memiliki fungsi yang sama dengan statemen IF/ELSE pada bahasa pemrograman. Berikut adalah bentuk dari ekspresi CASE pada PostgreSQL CASE WHEN condition THEN result      [WHEN ...]      [ELSE result] END Untuk melihat bagaimana cara menggunakan ekspresi CASE, saya memiliki sebuah tabel number dengan sebuah kolom nomor yang memuat data bertipe integer. SELECT nomor FROM number ORDER BY nomor;  nomor -------      1      3     32     37     38     97 (6 rows) Sekarang mari kita gunakan ekspresi CASE untuk menentukan apakah nomor tersebut merupakan bilangan ganjil atau genap. SELECT nomor, (CASE WHEN nomor % 2 = 0 THEN 'Bilangan Genap' ELSE 'Bilangan Ganjil' END) AS status FROM number ORDER BY nomor; dan hasilnya adalah sebagai berikut:  nomor |     status     -------+-----------------      1 | Bilangan