Skip to main content

Maven | Menambahkan Main Class pada Manifest dan Membuat Folder lib

Bagi sahabat yang sudah terbiasa menggunakan Netbeans untuk mendevelop aplikasi, khususnya aplikasi desktop berbasis Swing, tentunya sudah tidak asing dengan Apache Ant.
Yaitu build tool default (yang konfigurasinya terletak pada file build.xml) yang digunakan Netbeans untuk membuat file distribusi dari aplikasi yang kita buat (folder dist yang berisi jar project dan folder lib yang berisikan semua file library yang dibutuhkan jar project kita).

Apabila kita lihat isi file jar project tersebut dan membuka file MANIFEST.MF, maka sahabat akan mendapati entri Main-Class dan Class-Path.
Dimana Main-Class berisi class utama yang akan dijalankan apabila jika menjalankan aplikasi dengan perintah
java -jar [project.jar]

Sedangkan Class-Path berisi file-file yang ada pada folder lib.

Seperti halnya dengan Ant, Apache Maven pun juga mendukung fitur ini, sehingga ketika proses build aplikasi dijalankan Maven akan menambahkan Main-Class dan Class-Path pada manifest, serta akan membuat folder lib di dalam folder target.

Berikut ini konfigurasi (plugin) yang harus ditambahkan pada file pom.xml

<plugin>
    <groupId>org.apache.maven.plugins</groupId>
    <artifactId>maven-jar-plugin</artifactId>
    <version>2.3.2</version>
    <configuration>
        <archive>
            <manifest>
                <addClasspath>true</addClasspath>
                <classpathPrefix>lib/</classpathPrefix>
                <mainClass>${main.class}</mainClass>
            </manifest>
        </archive>
    </configuration>
</plugin>
<plugin>
    <groupId>org.apache.maven.plugins</groupId>
    <artifactId>maven-dependency-plugin</artifactId>
    <version>2.4</version>
    <executions>
        <execution>
            <id>copy</id>
            <phase>install</phase>
            <goals>
                <goal>copy-dependencies</goal>
            </goals>
            <configuration>
                <outputDirectory>${project.build.directory}/lib</outputDirectory>
            </configuration>
        </execution>
    </executions>
</plugin>

Plugin pertama (maven-jar-plugin) berfungsi untuk menambahkan Class-Path dan Main-Class pada file MANIFEST.MF nantinya. Sedangkan plugin kedua (maven-dependency-plugin) berfungsi untuk membuat folder lib pada folder target serta mengkopi semua file library ke dalam folder lib tersebut.
Dan jangan lupa menambahkah tag <main.class> di dalam tag <properties>
<main.class>[berisi class utama]</main.class>

Happy mavenized :)

Comments

Popular posts from this blog

Java | Menambahkan Dialog Konfirmasi Sebelum Keluar dari Aplikasi

Kali ini saya ingin berbagi cara sederhana untuk menampilkan dialog konfirmasi sebelum keluar dari aplikasi. Dengan syarat aplikasi yang kita buat harus menggunakan JFrame sebagai frame utama. Langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut: 1. Ganti property default close operation dari JFrame menjadi DO_NOTHING_ON_CLOSE, value ini dimaksudkan agar ketika button close dari JFrame diklik tidak akan terjadi apa-apa. Sebaliknya jika valuenya adalah EXIT_ON_CLOSE, maka ketika button close dari JFrame diklik maka program akan tertutup. setDefaultCloseOperation(DO_NOTHING_ON_CLOSE); 2. Yang kedua adalah kita harus menambahkan WindowListener pada JFrame. Interface WindowListener memiliki beberapa method terkait event terhadap window (yakni JFrame), namun yang harus kita override hanyalah method windowClosing, method ini akan dipanggil ketika button close diklik.   Sebagai informasi, apabila kita menambahkan WindowListener secara langsung maka semua method dari i

PostgreSQL | Membuat Nomor Urut dengan Window Function ROW_NUMBER()

Pengguna Oracle Database mungkin sudah sangat familiar dengan clausa ROWNUM. Bagi yang belum tahu apa itu ROWNUM,  ROWNUM  adalah  pseudo column  (kolom bayangan) yang berisi nomor urut dari hasil eksekusi query. Sayangnya fitur ini belum tersedia pada PostgreSQL . Namun ada kabar gembira bagi kita pengguna  PostgreSQL , dimana sejak versi 8.4, PostgreSQL telah menyediakan 1 window function  yang mengakomodasi masalah ROWNUM, yakni ROW_NUMBER() . Sesuai dengan dokumentasi yang disediakan, cara menggunakan fungsi ini adalah dengan menggabungkannya dengan clausa OVER  yang didalamnya berisi clausa ORDER BY . Supaya lebih jelas dan lebih mudah dipahami, lebih baik langsung kita praktekkan saja. Saya membuat sebuah table dengan struktur sebagai berikut CREATE TABLE name ( code CHAR(1) ); yang kemudian saya isi kolom code dengan alfabet mulai dari a s/d z  dan angka 0 (nol). Sebelumnya kita lakukan query ke table name tanpa clausa ORDER BY : SELECT code FROM name; Outputny

PostgreSQL | Ekspresi Kondisional CASE Pada Query

Salah satu fitur yang saya sukai dari PostgreSQL adalah dapat digunakannya ekspresi kondisional pada query. PostgreSQL menyediakan ekpresi CASE yang memiliki fungsi yang sama dengan statemen IF/ELSE pada bahasa pemrograman. Berikut adalah bentuk dari ekspresi CASE pada PostgreSQL CASE WHEN condition THEN result      [WHEN ...]      [ELSE result] END Untuk melihat bagaimana cara menggunakan ekspresi CASE, saya memiliki sebuah tabel number dengan sebuah kolom nomor yang memuat data bertipe integer. SELECT nomor FROM number ORDER BY nomor;  nomor -------      1      3     32     37     38     97 (6 rows) Sekarang mari kita gunakan ekspresi CASE untuk menentukan apakah nomor tersebut merupakan bilangan ganjil atau genap. SELECT nomor, (CASE WHEN nomor % 2 = 0 THEN 'Bilangan Genap' ELSE 'Bilangan Ganjil' END) AS status FROM number ORDER BY nomor; dan hasilnya adalah sebagai berikut:  nomor |     status     -------+-----------------      1 | Bilangan